Jumat, 09 November 2012

Sebelas 00


Sebelas 00

11.00 siang lagi Aku terbangun. Tanpa mimpi indah kecuali membayankan potongan-potongan keindahan. Seperti biasa, ada hati yang bergejolak tatkala tahu bahwa diri ini ternyata tidak dapat melakukan sesuatu tepat setelah mata terbuka melihat dunia. Gejolak itu bergemuruh selalu dalam kurun waktu yang tidak disangka-sangka dan berjalan begitu saja semenjak kesadaran ini mulai ingin memahami kehidupan.

Ah!!! Masa bisa fikiran ini melayang-layang seperti kapas yang terhembus oleh badai angin.
Ah!!! Masa sepanjang waktu kau berada di sini ternyata hanya sebuah karangan cerita tanpa arti.

Kemana saja kau saat ini. kemanakah kata-kata dan ide logika hasil bacaan kau selama menjadi mahasiswa. aku tidak yakin itu melebur begitu saja. Dia tidak terlebur kecuali meleleh dalam ketidakpahamanmu. Kau tidak paham menyarikan berbagai pandangan kehidupan dan perjalanan sejaraH orang-orang besar, kecuali hanya dalam ucapan. Tidak dalam sebuah tulisan.

Kau lemah. 
Tidak dapat mendisiplinkan kehidupanmu sendiri. Disiplin artinya, tahu dirimu sendiri dan bertindak berdasarkan kehadiran jiwamu yang sadar. Karena dia yang tahu keadaaan dan identitas dirImu yang sebennarnya.
Oh,,,,betapa malangnya dirimu yang tidak mengetahui jiwamu sendiri.\

Ini baru berjalan selama tiga hari dan kamu belum mau bekerja ekstra. Coba bayangkan jika kamu tidak menjadi apa-apa di masa yang akan datang. Bayangkan kau ah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,dengan kegagalan dan ketidakpastian masa depan.

Kau harus meneguhkan jiwa dan fikiran dan menambah wawasan keilmuan. Selalu kerja keras dan berlari satu mil lebih jauh dari orang biasa. Lebihkan jangkauan dan percaya diri bahwa semua manusia memiliki potensi yang sama. Kita, manusia, anak Adam, homo sapiens dapat melakukan hal apa saja, asal tidak bertentangan dengan kebenaran dan suara hati dan jiwa kemanusiaan.  

Jakarta, 8 Desember 2010. 

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Pages

 
;