Jumat, 09 November 2012

Hari ini


Hari ini

Hari ini begitu lelah menyenangkan. Aku merasa begitu bermanfaat karena dapat mengerjakan sesuatu yang aku senangi. Walaupun awalnya begitu terasa sulit, aku tercerahkan dengan kesabaran dan ketelitian. Filosofi kesabaran ternyata memiliki kekuatan yang dapat memberikan manusia kemampuan lebih.
Begini, ketika aku merasa sulit untuk melakukan pekerjaan, ternyata dengan sedikit dan terus-menerus, aku melakukan sesuatu yang tadinya aku angap tidak mampu mengerjakan.
Ternyata, kenapa tuhan menyukai yang sederhana? Aku baru mengetahuinya dari filosofi kesabaran. Tuhan tidak menghendaki manusianya untuk menyerahkan kemanusiaannya secara keseluruhan. Dia masih mempunyai tanggung jawab terhadap sesamanya. Ibadah lah dengan sedikit demi sedikit tapi secara konstan. Tuhan lebih menyukai yang sedikit tapi ikhlas dan istiqomah.
Ah!!! Tuhan, jangan baca tulisanku ini. aku hanya melantur dan hendak membiarkan kelelahan jariku menekan tombol keyboard ini. aku seharian dalam kamar yang seperti tempat kerja bagiku. Bagaimana tidak!!! Kawan-kawan seperjuanganku telah pada mendapatkan pekerjaan. Sedangkan aku!!! Hanya bekerja di depan komputer lama ini.
Oh Tuhan,,, tapi tidak apa. Setidaknya aku banyak mempelajari dari kesendirian ini segala sesuatu yang membuat aku semakin memahami bahwa kehidupan tidak mudah.
Kehidupan yang dijalani sekarang, menunjukan bahwa bisa saja engkau akan seperti ini di hari esok. Secara prinsip, jika suatu saat kau mendapatkan kesempatan kerja atau melakukan sesuatu berdasarkan ingin mendapatkan upah, kau harus mengerjakannya dengan kesenangan dan keindahan. Menikmatinya serasa kau ada di dalamnya dan satu sama lain memberikan keuntungan dalam keselarasan.
Ah,,,!!! Lagi-lagi jari ini selalu melampaui kemampuan wajarnya.
Justru itu. Aku sendiri tidak tahu dan sebetulnya tidak ingin tangan ini menjentikan dan menekan tombol tuts pada keyboard. Ini hanya sekedar melatih kemampuan mencari dan menelusuri isi bayangan dalam kepala. Menyelaraskannya dalam kemampuan menulis adalah bukan perkara mudah. Tapi aku suatu saat nanti pasti dapat menyelaraskannya. Ah,,, Tuhan. Jika kau tuli, Engkau pasti Tuhan bagi mereka yang tuli. Tuhan jangan membuat aku tuli untuk mendengarkan kebenaran. Dan bukakan pendengaranku pada kebenaran yang seutuhnya. Amin.
Kuakhiri jemariku, karena sengaja aku tak ingin memanjakanya. Esok hari, lusa, atau kapan pun aku dapat menuliskan berlibu lembar rangkaian kata. Nanti,,,

Jakarta, 23 Desember 2010.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Pages

 
;